Jumat, 30 Juli 2010

4 Teori Foley dan Van Dam

Four-Level Approach (Foley & van Dam), dibagi menjadi beberapa tingkatan:

-Konseptual: model mental pemakai tentang sistem interaktif.
Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang di berikan penelitian terhadap variabel-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti dan digali datanya. Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.

-Semantik: arti yang disampaikan oleh komputer I/O.
Semantik berasal dari bahasa Yunani “semanien” yang artinya “maksud” atau pengertian/persepsi tentang arti tanda visual pada pelihat/pengguna/penerima tanda, Dalam arti lain semantik merupakan suatu tingkat dimana kita meneliti dan menganalisa makna dari suatu visual tertentu

kesalahan semantik berakibat komunikasi tidak terjalin atau berbelok arah (mis : kata “banyak” dalam bahasa Indonesia berbeda artinya dengan kata “banyak” dalam bahasa Jawa). Dalam prinsip Semantik, makna dibagi menjadi 2 hal yaitu DENOTASI & KONOTASI

DENOTASI : makna leksikal/makna sebenarnya.
makna denotasi merupakan makna pokok, pasti dan terhindar dari kesalahtafsiran
KONOTASI : makna kiasan/struktural
merupakan makna tambahan yang terbentuk karena kesepakatan bersama (konvensi), abstrak, imajiner dan tidak jelas.

-Sintaktik: pembentukan satuan yang menyampaikan semantik.
Sintaktik berasal dari bahasa Yunani “Suttatein” yang artinya mengatur, mendisiplinkan, menyeragamkan. pengolahan/seleksi untuk mencapai keberaturan dan keserasian sebagai satu kesatuan bahasa bentuk, sistem visual, gaya visual

Mis : dalam sign-system ada kesamaan penggunaan sistem visual, lay out surat kabar harian meski isinya beda tiap terbit namun keberaturan lay out yang sinambung membina rubrikasi bagi pembaca

Dalam aspek sintaktik keberaturan dan keseragaman sebuah desain diatur dalam teori konstanta dan variabel :

KONSTANTA : unsur yang menyamakan
VARIABEL : unsur yang membedakan.

-Leksikal: ketergantungan terhadap piranti dan mekanisme presisi.
Analisis leksikal adalah sebuah proses yang mendahului parsing sebuah rangkaian karakter. Ia menerima masukan serangkaian karakter (seperti dalam dokumen plain-text atau source code) dan menghasilkan deretan simbol yang masing-masing dinamakan token; proses parsing akan lebih mudah dilakukan bila inputnya sudah berupa token.
Analisis leksikal membuat pekerjaan membuat sebuah parser jadi lebih mudah; ketimbang membangun nama setiap fungsi dan variabel dari karakter-karakter yang menyusunnya, dengan analisis leksikal parser cukup hanya berurusan dengan sekumpulan token dan nilai sintaksis masing-masing. Terlepas dari efisiensi pemrograman yang dapat dicapai dengan penggunaannya, proses kerja analisis leksikal yang membaca lebih dari sekali setiap karakter dari input yang diberikan menjadikan penganalisa leksikal sebagai sub-sistem yang paling intensif melakukan komputasi, terutama bila digunakan dalam sebuah kompilator.

Daftar Pustaka :
http://www.scribd.com/doc/24717205/P2-Teori-Prinsip-Dan-Pedoman
http://daniarwikan.blogspot.com/2009/03/semantik-sintaktik-dan-pragmatik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_leksikal

08:44 – 30/07/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar